Senin, 21 Desember 2015

Desain Program Pelatihan (Training)

PT. SCI Indonesia

Perusahaan SCI Indonesia bergerak dalam bidang supplier barang dan jasa dari dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan ini tidak hanya menyupply barang dan jasa tetapi juga melakukan pengecekan terhadap makanan atau minuman yang layak dipasarkan di sebuah restoran ataupun yang ada di supermarket. Perusahaan SCI Indonesia akan melaksanakan pelatihan atau training terhadap seluruh supervisor di perusahaan tersebut. Supervisor merupakan kepala bagian atau kepala bidang yang memiliki wewenang untuk mengawasi atau mengarahkan bawahannya dalam menjalankan tugas.

Training Supervisory Management
Salah satu fungsi manajemen adalah controlling (pengendalian). Supervisory management adalah bagian dari fungsi controlling dalam manajemen. Supervisory management sangat penting untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan.
 ü  Tujuan Training
 Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu:
-        memahami tugas supervisor
-        mengetahui tahap-tahap proses pengawasan
-        mengetahui perancangan proses pengawasan
-        mengetahui alat bantu pengawasan manajerial
-        mengetahui karakteristik dan teknik pengawasan yang efektif.
 ü  Sasaran Peserta
 Pelatihan ini ditujukan untuk para supervisor di berbagai bagian atau bidang
 di perusahaan SCI Indonesia.
 ü  Pelaksanaan Training
 Training akan dilakukan pada:
 Hari/Tanggal : Jum’at, 11 Desember 2015
 Waktu      : 08.00 s/d 16.30
 Tempat     : Hotel Kaisar, Jakarta
v  Jadwal Training (materi pelatihan)
WAKTU
MATERI PELATIHAN
METODE
08.30-09.00
Pembukaan
-
09.00-09.45
Pengertian ruang lingkup supervisory management
Presentasi
09.45-10.30
Tugas-tugas supervisor (pemberian motivasi dan penilaian kinerja kepada bawahan dan tahap-tahap proses pengawasan)

Presentasi

10.30-12.00
Merancang proses pengawasan dan alat-alat bantu pengawasan manajerial.

Simulasi
12.00-13.00
ISOMA
(Istirahat, Solat, dan Makan)

13.00-13.45
Karaktersitik-karakteristik pengawasan yang efektif
Presentasi
13.45-15.00
Metode atau teknik pengawasan
Role Play
15.15-16.15
Evaluasi
-
16.15-16.30
Penutupan Pelatihan
-




Selasa, 08 Desember 2015

FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN

Seleksi dan Penempatan, serta Pelatihan dan Pengembangan

Seleksi adalah sistem penilaian terhadap calon tenaga kerja yang memiliki ciri-ciri sesuai dengan syarat atau ketentuan yang berlaku.
Menurut Munandar penmpatan ialah suatu rekomendasi atau keputusan untuk mendistribusikan para calon tenaga kerja pada pekerjaan yang berbeda-beda berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan dari calon tenaga kerja untuk berhasil pada pekerjaannya. Dalam penempatan karyawan mungkin sering terjadi kesalah penempatan. Dan hal yang harus dilakukan atasan jika terjadi kesalahan dalam penempatan karyawan adalah menempatkan kembali tenaga kerja tersebut ke posisi yang lebih sesuai dan menugaskan kembali tugas-tugas yang sesuai dengan bakat dan kemampuan karyawan.
Di dalam seleksi terdapat pengumpulan data yang dilakukan secara mekanikal dan klinikal. Adapun tahap-tahap yang dilakukan atasan untuk menyeleksi calon tenaga kerjanya, yaitu: mencari calon tenaga kerja melalui iklan, media cetak, media elektronik, acara-acara seperti job fair, dan lain-lain; jika atasan sudah mendapatkan daftar calon tenaga kerja yang sesuai, maka dilakukan tahap berikutnya, yaitu seleksi surat lamaran yang diterima oleh atasan, selanjutnya dilakukan tahap wawancara awal, yang dilanjutkan dengan ujian, psikotes, wawancara kedua, penilaian akhir, pemberitahuan dan wawancara akhir, serta yang terakhir penerimaan calon tenaga kerja.
Selain selesksi dan penempatan, dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian terdapat pula pelatihan (training) dan pengembangan (development).
Pelatihan (Training) adalah suatu kegiatan yang dirancang dalam memberikan kesempatan belajar kepada karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan pada pekerjaan yang sedang dijalani.
Sedangkan Pengembangan (Development) adalah suatu kegiatan yang dirancang sebagai persiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang lebih tinggi dalam perusahaan, suatu organisasi, lembaga, atau instansi-instansi.
Terdapat tujuan dari pelatihan dan pengembangan, antara lain: untuk meningkatkan produktivitas karyawan, meningkatkan mutu karyawan, meningkatkan semangat kerja pada karyawan, menarik dan menahan tenaga kerja yang dibutuhkan, serta lainnya.
Dalam pelatihan (training) terdapat dua macam metode yang digunakan, yaitu metode tradisional dan metode non-tradisional. Di dalam metode tradisional terbagi menjadi tiga sub-bagian, yaitu presentasion methods (yang meliputi lecture, audiovisual training), lalu ada hands-on methods (yang meliputi on-job training, simulasi, role play, studi kasus), dan yang terakhir group building (yang meliputi adventure learning dan team training).
Sedangkan di dalam metode non-tradisional terdapat dua sub-bagian, yaitu: computer-based training (yang meliputi CD-ROM, DVD; interactive video, dan online learning) dan simulations (yang meliputi virtual).

Selasa, 17 November 2015

Kasus PIO dan Analisis

Kasus Pencatutan Nama

Kasus yang terjadi tahun 1994 mengenai pencatutan nama pribadi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain.  Kasus ini terjadi saat I, seorang karyawan kantor S bertemu dengan teman dari temannya dan memberikan kartu namanya ke orang tersebut.  Ternyata mr. X ini mengaku-ngaku bahwa ia adalah karyawan tersebut untuk menipu para korbannya yang rata-rata berasal dari pedesaan dan memberikan si korban kartu nama yang mr. X terima dari karyawan tersebut. Alih-alih perusahaan S sedang membuka lowongan pekerjaan, pelaku memberikan kartu nama tersebut kepada para korban. Setelah beberapa lama, korban yang tidak mendapatkan kabar serta kejelasan mengenai penerimaan karyawan. Akhirnya  mendatangi  perusahaan yang dimaksud untuk menemui karyawan tersebut dan memastikan apakah ia ditipu atau tidak.
Ternyata saat ia menemui karyawan tersebut, bukan orang ia lah yang dimaksud oleh korban. Lalu korban memancing pelaku untuk bertemu dengan maksud untuk mengetahui keberadaan si pelaku dan telah melaporkan pelaku ke kepolisian setempat.

Analisa Kasus
Kasus yang terjadi adalah kasus penipuan atas nama atau pencatutan nama. Kasus ini sering terjadi di dalam perusahaan. Jika melihat hal yang menyebabkan seseorang di atas mencatut nama orang lain adalah untuk maksud mendapatkan uang secara mudah. Atau desakan ekonomi yang dialaminya, membuat seseorang melakukan hal tersebut.
Penanganan mengenai kasus ini ialah untuk para korban jangan mudah percaya terhadap orang yang baru dikenal dan memberi kartu nama. Sebelum memastikan dan memberi uang kepada pelaku, ada baiknya memeriksa perusahaan atau karyawan yang memberikan informasi mengenai perekruitan. Hal yang dilakukan terhadap pelaku pencatutan ialah dimasukkan ke dalam penjara. Jika ia berasal dari dalam perusahaan yang mencatut nama perusahaan, lebih baik di phk untuk menghindari terjadinya hal serupa dikemudian hari. 

Selasa, 10 November 2015

Job Desk Profesi Bagi Sarjana Psikologi

1.     HRD
HRD adalah singkatan dari Human Resources Development. Dalam ilmu terapannya, HRD biasa disebut sebagai “Personalia” atau “Kepegawaian”. Arti lain dari Human Resources Development (Sumber Daya Manusia/SDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Adapun job desk profesi HRD, yaitu:
a.    HRD bertanggung jawab atas perekrutan karyawan baru,
b.   Menyeleksi tenaga kerja untuk mencari kandidat terbaik,
c.   Melakukan sesi wawancara atau interview
d.   Menggali kemampuan/potensi setiap tenaga kerja yang ada
e.   Mengembangkan setiap potensi yang ada
f.     Menanggani stres kerja pada karyawan
g.  Melakukan training pada karyawan baru.
h.   Melakukan evaluasi kerja terhadap semua karyawan.
2. Konsultan
Seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang keahlian tertentu,  misalnya akuntansi, pajak, lingkungan, biologi, hukum, koperasi dan lain-lain. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli biasa adalah sang konsultan bukan merupakan pegawai perusahaan sang penggunalayan (client), melainkan seseorang yang menjalankan usahanya sendiri atau bekerja di sebuah perusahaan kepenasihatan, serta berurusan dengan berbagai penggunalayan dalam satu waktu.
3.   Supervisor
Supervisor adalah seseorang yang menanggani orang-orang yang memproduksi atau melakukan konerja pelayanan. Seorang supervisor bertanggung jawab untuk hasil atas orang-orang yang  diawasi terutama mutu dan jumlah dari produk dan pelayanan. Seorang supervisor juga bertanggung jawab melakukan pertemuan sesuai  dengan kebutuhan karyawan guna membicarakan kepentingan dan tugas. Ia juga mempunyai tugas dan tanggung jawab memerintahkan kepada  bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu. Ketika seseorang diserahi tugas sebagai supervisor maka ia mempunyai  tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan staff biasa dimana, ia  mempunyai obligasi dan tanggung jawab yang tidak ringan. Untuk itu,  sebelum memilih dan mengangkat supervisor perlu dipertimbangkan  berbagai aspek mengenai orang tersebut. Ketika seseorang diangkat menjadi supervisor , ia segera membuat batasan antara dirinya dan orang- orang yang dipimpinnya. Termasuk didalamnya dalam pola pikir, sikap  dan tingkah lakunya. Seorang supervisor berada ditengah-tengah antara; karyawan, manajemen  dan konsumen. Sehingga ia harus bisa menempatkan dirinya dengan baik dan tidak terlalu berpihak keatas atau kebawah. Di hotel atau di restoran, supervisor berada diantara; pemilik. Konsumen dan orang-orang yang anda pimpin. 

 

Sumber:
http://www.tekun.info/20-peluang-pekerjaan-lulusan-psikologi/

Senin, 02 November 2015

Rangkuman Materi Psikologi Manajemen


A.    Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi suatu kebutuhan. Unsur SDM adalah unsur terpenting dalam modal kerja suatu perusahaan manapun. Kaitan dengan ilmu psikologi, karena ilmu psikologi berpusat pada manusia, dimana mampu mengintervensi berbagai factor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam metode atau teknik , sehingga didapat SDM yang baik untuk produktivitas perusahaan.
Terdapat empat fungsi manajemen:
1.      Perencanaan (Planning) : merencanakan hal yang dibutuhkan perusahaan di masa mendatang, meningkatkan target, dan menyiapkan perusahaan dalam menghadapi pesaing.
2.      Pengorganisasian
Bagaimana strategi perencanaan dilakukan dalam sebuah struktur yang kuat, serta memastikan bahwa organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien.
3.      Pengarahan dan Implementasi
Melakukan pengarahan yang memotivasi pekerja untuk dapat melakukan tugas dengan baik.
4.      Pengawasan dan Pengendalian
Memastikan, mengevaluasi, dan mencari solusi atas permasalahan dengan semua kegiatan dari perencanaan hingga implementasi.
      Sumber daya yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya informasi, sumber daya fisik, sumber daya keuangan, dan sumber daya alam.
B.     Organisasi
Organisasi ialah suatu kelompok yang berada di dalam lingkup untuk memenuhi tujuan bersama.
Organisasi kerja / industry:
1.      Dipandang sebagai suatu sistem terbuka
Organisasi tidak hanya berhubungan dalam lingkup organisasinya saja tetapi juga mampu menjalin hubungan dengan organisasi di luar organisasinya.
2.      Sistem dilingkupi oleh suatu batas sistem
Di dalam setiap organisasi mempunyai kelompok kerja. Seperti perusahaan yang didalamnya terdapat bagian keuangan, hrd, dll.
3.       Berdasarkan suatu perencanaan
4.      Mulai dari satu orang



C.    Kelompok
Kelompok terdiri dari lebih satu orang yang saling berinteraksi satu sama lain dan memiliki tujuan yang sama. Terdapat dua jenis kelompok, yaitu:
1.      Kelompok formal : kelompok yang terbentuk karena suatu tugas yang diberi
        batasan dan berisi rincian tugas-tugas dan tanggung jawab.
Contoh: kelompok proyek
2.      Kelompok informal : kelompok yang tidak diberi batasan dan terbentuk karena
           Ketidaksengajaan.
Contoh: kelompok arisan, komunitas.
      Terdapat fungsi kelompok:
            1. kelompok sebagai pemenuh kebutuhan anggotanya
            2. sebagai pengembang
            3. sebagai penetap atau penguji kenyataan
            4. sebagai mekanisme pemecah masalah
      Setiap anggota kelompok saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain.   
      Kelompok interaksi ialah kelompok yang bekerja sesuai interaksi dan hubungannya.
      Kelompok koaksi adalah kelompok yang dalam mengerjakan tugas diselesaikan sendiri.
D.    Komunikasi

Komunikasi ialah proses mengirim berita satu sama lain. Dalam komunikasi dibutuhkan interaksi antara individu yang mengirim dan individu yang menerima, serta pemahaman individu yang menerima terhadap kabar yang diterima. Komunikasi bisa melalui telepon, surat, sms. Dan menggunakan laptop, telepon, dann hp.

Nama   : Iryani Agusmaulani
NPM   : 14513539
Kelas   : 3PA10

Selasa, 28 April 2015

Hubungan Kesehatan Mental dengan Spiritualitas


A.  Pengertian Kesehatan Mental
Istilah kesehatan mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti “kejiwaan”. Kesehatan mental adalah terhibdarnya seseorang dari keluhan atau gangguan mental baik berupa neurosis ataupun psikosis; penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial (Mujib, 2003: 139).
Kesehatan mental (Mental Hygiene) sebagai sebuah disiplin ilmu di bidang psikologi, ialah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan mental dan bertujuan untuk mencegah serta mengobati (menyembuhkan) individu dari gangguan kejiwaan (Kartono dkk, 1989: 3).
Mental yang sehat tidak akan mudah terganggu oleh stressor (penyebab terjadinya stres).
Latipun (2005: 43), mengatakan bahwa terdapat banyak cara dalam mendefenisikan kesehatan mental (mental hygene), yaitu: karena tidak mengalami gangguan mental; tidak jatuh sakit akibat stressor; sesuai dengan kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannya; serta tumbuh dan berkembang secara positif.
Terdapat beberapa lingkungan sosial yang berpengaruh terhadap kesehatan mental:
1.  Stratifikasi sosial.
Stratifikasi sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, misalnya kaum minoritas memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk mengalami gangguan mental;
2.  Interaksi sosial.
Terdapat dua pandangan hubungan interaksi sosial dengan gangguan mental, yaitu: (1) teori psikodinamika mengemukakan bahwa orang yang mengalami gangguan emosional dapat berakibat kepada pengurangan interaksi sosial; (2) rendahnya interaksi sosial dapat menimbulkan adanya gangguan mental
3.  Keluarga
Keluarga yang lengkap dan fungsional serta mampu membentuk homeostatis akan dapat meningkatkan kesehatan mental para anggota keluarganya, dan kemungkinan dapat meningkatkan ketahanan para anggota keluarganya dari gangguan-gangguan mental dan ketidakstabilan emosional para anggotanya.


B.  Hubungan Kesehatan Mental dan Spiritualitas
Dunia modern dengan mobilitas yang cukup tinggi telah mengukir kisah sukses secara materi. Namun, tampaknya kemakmuran secara materi itu tidak cukup membuat makmur kehidupan secara spiritual. Modernisme gagal karena ia telah mengabaikan nilai-nilai spiritual sebagai pondasi kehidupan.
Islam lebih awal memulai dengan penawaran ajarannya yang dapat menentramkan kehidupan rohani manusia. Maka dari itu keagamaan dapat membantu mengatasi persoalan gangguan jiwa secara signifikan, mengingat bahwa persoalan tidak hanya bersifat psikologis saja tetapi juga spiritual.
Selain kehidupan materialistis masih ada kehidupan spiritual yaitu kehidupan kerohanian. Kebutuhan manusia selain kebutuhan biologis, sosial juga mempunyai kebutuhan spiritual/kerohanian, yaitu kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Sang Maha Ada, Sang Maha Kuasa.
Dengan menyerahkan diri kepadanya-Nya dengan kepercayaan bersujud dengan caranya sendiri-sendiri dengan kepercayaan (agama) masing-masing niscaya akan mendapat ketentraman. Segala derita atau kesusahan disertakan kepada-Nya. Bagi yang baru menderita dapat rela menerima kenyataan sebagaimana takdir-Nya dapat memperoleh keseimbangan mental.
Kehidupan spiritual sangat penting kaitannya dengan kesehatan mental. Karena spiritual menghindarkan seseorang dari stressor dan membuat pikiran seseorang yang mengalami stres masih dapat berpikir rasional dan mengingat Tuhan.
Hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan hubungan antara keyakinan dan kesehatan jiwa terletak pada sikap penyerahan diri seseorang terhadap suatu kekuasaan yang maha tinggi sehingga akan dapat memunculkan perasaan positif pada kesehatan mental seseorang.



Sumber:
Rochman, Kholil Lur. (2010). Kesehatan mental. Purwokerto: STAIN

Arifin S. B. (2008). Psikologi agama. Bandung: Pustaka Setia.

Sabtu, 25 April 2015

Fenomena Depresi

Depresi Berujung Kematian


Siapa yang saat ini tidak mengetahui Korea Selatan dengan ibu kotanya Seoul. Jika mendengar nama negeri gingseng tersebut, kita pasti akan langsung mengkaitkannya dengan K-Pop. Ya, K-pop saat ini sedang digandrungi oleh para remaja diseluruh dunia. Dimulai dari musik, drama, ataupun barang-barang keluaran Korsel mampu menembus pasar dunia. Seperti artis-artisnya yang saat ini sudah mulai melebarkan sayapnya diluar negaranya sendiri.
Namun dibalik terkenalnya Korsel karena K-pop. Negeri gingseng ini juga diketahui mempunyai catatan bunuh diri yang tinggi ke-3 di dunia. Penyebab bunuh diri ini sendiri dikarenakan gangguang psikologis atau depresi yang diidap oleh para pelakunya. Akibat depresi yang berkepanjangan dan tidak dapat mengatasinya, jalan terakhir yang dipilih oleh penderitanya adalah bunuh diri. Dengan bunuh diri, penderita depresi beranggapan bahwa masalahnya akan selesai.

Jika kita melihat latar belakang individu yang menderita depresi ialah salah satunya dari masalah pribadi; seperti masalah dengan keluarga, teman, lingkungan, tempat kerja, dsb; masalah dengan dirinya sendiri yanng merasa kurang percaya diri terhadap kemampuan mereka, ditambah lagi lingkungan sekitar mereka menuntut mereka untuk melakukan hal yang menurut mereka tidak bisa mereka lakukan, yang hasilnya mereka menyalahkan diri mereka sendiri yang tidak mampu mewujudkannya.




Dilihat dari fenomena yang terjadi diatas dapat diartikan bahwa depresi merupakan salah satu dari gangguan afektif, dimana gangguang ini terjadi pada afeksi (emosi) atau mood (suasana hati) seseorang. Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Teori Depresi
ü  Depresi menurut Phillip L. Rice (1992: 34) sebagai gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan, dan berperilakuan) seseorang.
ü  Menurut Bandura bahwa depresi adalah disfungsi yang dapat terjadi dalam salah satu dari tiga subfungsi regulasi diri:
a.       Observasi diri, dimana orang dapat salah dalam menilai performa mereka sendiri atau mendistorsi ingatan mereka mengenai pencapaian di masa lalu.
b.      Proses penilaian, dimana orang-orang depresi lebih mungkin melakukan penilaian yang salah. Mereka menentukan standar yang tidak realistis dan sangat tinggi, sehingga pencapaian pribadi apapun akan dinilai sebagai kegagalan.
c.       Reaksi diri, point terakhir ini mengatakan bahwa reaksi diri orang-orang depresi cukup berbeda dari mereka yang tidak depresi.
ü  Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah masyarakat, berawal dari stres yang tidak diatasi, maka seseorang bisa jatuh ke fase depresi.

  
Penyebab Depresi


Akan dijelaskan beberapa penyebab timbulnya depresi pada seseorang, yaitu:
·         Kurang berpikir positif. Ketika seseorang mengalami depresi , mereka merasa bahwa seseuatu yang buruk akan terjadi.
·         Kurang percaya diri. Orang-orang depresi tidak memiliki rasa percaya diri, mereka selalu menganggap semua yang terjadi sebagai kegagalan mereka.
·         Lebih memperhatikan kesalahan. Orang yang menderita depresi lebih memfokuskan diri pada jumlah kesalahan yang mereka buat. Hasilnya, mereka menciptakan kesan negatif mengenai kesalahan
·         Merasa tertekan karena berbagai kewajiban dalam hidup.
·         Merasa lemah. Permasalahan bagi orang yang depresi adalah mereka merasa tidak ada satu hal pun yang bisa memuaskan mereka.
·         Hilangnya harga diri pada seseorang yang mengalami depresi.


Seseorang yang mengalami stres yang semakin parah menjadikannya terserang depresi. Depresi dapat diartikan sebagai gangguan abnormal jika seseorang yang menderita depresi ini menilai dirinya atau harga dirinya rendah, mudah putus asa, kurang percaya diri terhadap kemampuannya.
Fenomena bunuh diri yang sering terjadi di Korea Selatan, itu merupakan salah satu akibat dari depresi yang berkepanjangan. Bunuh diri dapat terjadi pada orang yang mengalami depresi karena mereka merasa putus asa terhadap kehidupan yang mereka jalani. Banyak orang Korea yang depresi karena kehidupan mereka yang tidak sesuai dengan keinginannya, merasa dirinya ditolak oleh lingkungan sekitarnya, merasa tertekan oleh kewajiban yang harus mereka lakukan.


Sumber:
Riyanti, B.P. Dwi, & Prabowo, Hendro. (1998). Seri Diktat Kuliah: Psikologi umum 2. Jakarta: Gunadarma
Feist, Jess, & Feist, Gregory J.. (2011). Teori kepribadian: Theories of personality. Jakarta: Salemba Humanika
Rochman, Kholil Lur. (2010). Kesehatan mental. Purwokerto: Stain Press