Depresi Berujung Kematian
Siapa yang saat ini tidak mengetahui Korea Selatan dengan
ibu kotanya Seoul. Jika mendengar nama negeri gingseng tersebut, kita pasti
akan langsung mengkaitkannya dengan K-Pop. Ya, K-pop saat ini sedang
digandrungi oleh para remaja diseluruh dunia. Dimulai dari musik, drama,
ataupun barang-barang keluaran Korsel mampu menembus pasar dunia. Seperti artis-artisnya
yang saat ini sudah mulai melebarkan sayapnya diluar negaranya sendiri.
Namun dibalik terkenalnya Korsel karena K-pop. Negeri gingseng
ini juga diketahui mempunyai catatan bunuh diri yang tinggi ke-3 di dunia. Penyebab
bunuh diri ini sendiri dikarenakan gangguang psikologis atau depresi yang
diidap oleh para pelakunya. Akibat depresi yang berkepanjangan dan tidak dapat
mengatasinya, jalan terakhir yang dipilih oleh penderitanya adalah bunuh diri. Dengan
bunuh diri, penderita depresi beranggapan bahwa masalahnya akan selesai.
Jika kita melihat latar belakang individu yang menderita
depresi ialah salah satunya dari masalah pribadi; seperti masalah dengan
keluarga, teman, lingkungan, tempat kerja, dsb; masalah dengan dirinya sendiri
yanng merasa kurang percaya diri terhadap kemampuan mereka, ditambah lagi
lingkungan sekitar mereka menuntut mereka untuk melakukan hal yang menurut mereka
tidak bisa mereka lakukan, yang hasilnya mereka menyalahkan diri mereka sendiri
yang tidak mampu mewujudkannya.
Dilihat
dari fenomena yang terjadi diatas dapat diartikan bahwa depresi merupakan salah
satu dari gangguan afektif, dimana gangguang ini terjadi pada afeksi (emosi)
atau mood (suasana hati) seseorang. Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari
suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai
menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut
sebagai suatu Gangguan Depresi. Depresi merupakan salah satu penyebab utama
kejadian bunuh diri.
Teori
Depresi
ü Depresi menurut Phillip L. Rice (1992: 34)
sebagai gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh
proses mental (berpikir, berperasaan, dan berperilakuan) seseorang.
ü Menurut Bandura bahwa depresi adalah disfungsi
yang dapat terjadi dalam salah satu dari tiga subfungsi regulasi diri:
a. Observasi diri, dimana orang dapat salah
dalam menilai performa mereka sendiri atau mendistorsi ingatan mereka mengenai
pencapaian di masa lalu.
b. Proses penilaian, dimana orang-orang
depresi lebih mungkin melakukan penilaian yang salah. Mereka menentukan standar
yang tidak realistis dan sangat tinggi, sehingga pencapaian pribadi apapun akan
dinilai sebagai kegagalan.
c. Reaksi diri, point terakhir ini
mengatakan bahwa reaksi diri orang-orang depresi cukup berbeda dari mereka yang
tidak depresi.
ü Depresi merupakan gangguan mental yang
sering terjadi di tengah masyarakat, berawal dari stres yang tidak diatasi,
maka seseorang bisa jatuh ke fase depresi.
Penyebab
Depresi
Akan
dijelaskan beberapa penyebab timbulnya depresi pada seseorang, yaitu:
·
Kurang
berpikir positif. Ketika seseorang mengalami depresi , mereka merasa bahwa
seseuatu yang buruk akan terjadi.
·
Kurang
percaya diri. Orang-orang depresi tidak memiliki rasa percaya diri, mereka
selalu menganggap semua yang terjadi sebagai kegagalan mereka.
·
Lebih
memperhatikan kesalahan. Orang yang menderita depresi lebih memfokuskan diri
pada jumlah kesalahan yang mereka buat. Hasilnya, mereka menciptakan kesan
negatif mengenai kesalahan
·
Merasa
tertekan karena berbagai kewajiban dalam hidup.
·
Merasa
lemah. Permasalahan bagi orang yang depresi adalah mereka merasa tidak ada satu
hal pun yang bisa memuaskan mereka.
·
Hilangnya
harga diri pada seseorang yang mengalami depresi.
Seseorang
yang mengalami stres yang semakin parah menjadikannya terserang depresi. Depresi
dapat diartikan sebagai gangguan abnormal jika seseorang yang menderita depresi
ini menilai dirinya atau harga dirinya rendah, mudah putus asa, kurang percaya
diri terhadap kemampuannya.
Fenomena
bunuh diri yang sering terjadi di Korea Selatan, itu merupakan salah satu
akibat dari depresi yang berkepanjangan. Bunuh diri dapat terjadi pada orang
yang mengalami depresi karena mereka merasa putus asa terhadap kehidupan yang
mereka jalani. Banyak orang Korea yang depresi karena kehidupan mereka yang
tidak sesuai dengan keinginannya, merasa dirinya ditolak oleh lingkungan
sekitarnya, merasa tertekan oleh kewajiban yang harus mereka lakukan.
Sumber:
Riyanti,
B.P. Dwi, & Prabowo, Hendro. (1998). Seri
Diktat Kuliah: Psikologi umum 2. Jakarta: Gunadarma
Feist,
Jess, & Feist, Gregory J.. (2011). Teori
kepribadian: Theories of personality. Jakarta: Salemba Humanika
Rochman,
Kholil Lur. (2010). Kesehatan mental. Purwokerto:
Stain Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar