Sabtu, 25 April 2015

Fenomena Depresi

Depresi Berujung Kematian


Siapa yang saat ini tidak mengetahui Korea Selatan dengan ibu kotanya Seoul. Jika mendengar nama negeri gingseng tersebut, kita pasti akan langsung mengkaitkannya dengan K-Pop. Ya, K-pop saat ini sedang digandrungi oleh para remaja diseluruh dunia. Dimulai dari musik, drama, ataupun barang-barang keluaran Korsel mampu menembus pasar dunia. Seperti artis-artisnya yang saat ini sudah mulai melebarkan sayapnya diluar negaranya sendiri.
Namun dibalik terkenalnya Korsel karena K-pop. Negeri gingseng ini juga diketahui mempunyai catatan bunuh diri yang tinggi ke-3 di dunia. Penyebab bunuh diri ini sendiri dikarenakan gangguang psikologis atau depresi yang diidap oleh para pelakunya. Akibat depresi yang berkepanjangan dan tidak dapat mengatasinya, jalan terakhir yang dipilih oleh penderitanya adalah bunuh diri. Dengan bunuh diri, penderita depresi beranggapan bahwa masalahnya akan selesai.

Jika kita melihat latar belakang individu yang menderita depresi ialah salah satunya dari masalah pribadi; seperti masalah dengan keluarga, teman, lingkungan, tempat kerja, dsb; masalah dengan dirinya sendiri yanng merasa kurang percaya diri terhadap kemampuan mereka, ditambah lagi lingkungan sekitar mereka menuntut mereka untuk melakukan hal yang menurut mereka tidak bisa mereka lakukan, yang hasilnya mereka menyalahkan diri mereka sendiri yang tidak mampu mewujudkannya.




Dilihat dari fenomena yang terjadi diatas dapat diartikan bahwa depresi merupakan salah satu dari gangguan afektif, dimana gangguang ini terjadi pada afeksi (emosi) atau mood (suasana hati) seseorang. Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Teori Depresi
ü  Depresi menurut Phillip L. Rice (1992: 34) sebagai gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan, dan berperilakuan) seseorang.
ü  Menurut Bandura bahwa depresi adalah disfungsi yang dapat terjadi dalam salah satu dari tiga subfungsi regulasi diri:
a.       Observasi diri, dimana orang dapat salah dalam menilai performa mereka sendiri atau mendistorsi ingatan mereka mengenai pencapaian di masa lalu.
b.      Proses penilaian, dimana orang-orang depresi lebih mungkin melakukan penilaian yang salah. Mereka menentukan standar yang tidak realistis dan sangat tinggi, sehingga pencapaian pribadi apapun akan dinilai sebagai kegagalan.
c.       Reaksi diri, point terakhir ini mengatakan bahwa reaksi diri orang-orang depresi cukup berbeda dari mereka yang tidak depresi.
ü  Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah masyarakat, berawal dari stres yang tidak diatasi, maka seseorang bisa jatuh ke fase depresi.

  
Penyebab Depresi


Akan dijelaskan beberapa penyebab timbulnya depresi pada seseorang, yaitu:
·         Kurang berpikir positif. Ketika seseorang mengalami depresi , mereka merasa bahwa seseuatu yang buruk akan terjadi.
·         Kurang percaya diri. Orang-orang depresi tidak memiliki rasa percaya diri, mereka selalu menganggap semua yang terjadi sebagai kegagalan mereka.
·         Lebih memperhatikan kesalahan. Orang yang menderita depresi lebih memfokuskan diri pada jumlah kesalahan yang mereka buat. Hasilnya, mereka menciptakan kesan negatif mengenai kesalahan
·         Merasa tertekan karena berbagai kewajiban dalam hidup.
·         Merasa lemah. Permasalahan bagi orang yang depresi adalah mereka merasa tidak ada satu hal pun yang bisa memuaskan mereka.
·         Hilangnya harga diri pada seseorang yang mengalami depresi.


Seseorang yang mengalami stres yang semakin parah menjadikannya terserang depresi. Depresi dapat diartikan sebagai gangguan abnormal jika seseorang yang menderita depresi ini menilai dirinya atau harga dirinya rendah, mudah putus asa, kurang percaya diri terhadap kemampuannya.
Fenomena bunuh diri yang sering terjadi di Korea Selatan, itu merupakan salah satu akibat dari depresi yang berkepanjangan. Bunuh diri dapat terjadi pada orang yang mengalami depresi karena mereka merasa putus asa terhadap kehidupan yang mereka jalani. Banyak orang Korea yang depresi karena kehidupan mereka yang tidak sesuai dengan keinginannya, merasa dirinya ditolak oleh lingkungan sekitarnya, merasa tertekan oleh kewajiban yang harus mereka lakukan.


Sumber:
Riyanti, B.P. Dwi, & Prabowo, Hendro. (1998). Seri Diktat Kuliah: Psikologi umum 2. Jakarta: Gunadarma
Feist, Jess, & Feist, Gregory J.. (2011). Teori kepribadian: Theories of personality. Jakarta: Salemba Humanika
Rochman, Kholil Lur. (2010). Kesehatan mental. Purwokerto: Stain Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar