Terapi humanistik adalah terapi yang berfokus pada
diri manusia sendiri. Tujuan terapi humanistik adalah agar klien dapat memiliki
nilai-nilai kehidupan, yaitu menghargai kejujuran, keadilan, kebaikan, dan
kesederhanaan. Tujuan lainnya ialah untuk pasien agar mengenali dirinya sendiri
dan mencari kepuasan akan kebutuhan dasar manusia. Terapi humanistik dapat
dikatakan sebagai terapi yang berpusat
pada klien (client-centered).
Terdapat kekurangan maupun kelebihan pada terapi humanistik
diantaranya, yaitu:
A.
Kelebihan
- Bagi orang-orang yang rentan atau cemas dapat berkembang secara psikologis dengan terapi ini. Karena pada terapi ini klien bertemu dengan terapis yang kongruen, yang mampu menerima klien tanpa syarat, dan dengan empati yang akurat.
- Klien mempunyai kebebasan dalam menentukan keputusan sendiri.
- Terapis memandang klien sebagai manusia dengan kebutuhan manusiawi yang sama seperti yang semua orang miliki.
- Adanya hubungan interpersonal yang dibangun oleh terapis yang mampu memberikan klien perasaan percayaan diri dan penghargaan diri.
- Membantu klien membangun hubungan yang sehat di luar terapi.
B.
Kekurangan
- Pada terapi humanistik tidak bebas dari nilai yang harus mempertimbangkan kenyataan bahwa semua orang mempunyai kecenderungan bawaan untuk berkembang menuju kondisi yang lebih baik.
- Tujuan terapi humanistik mengikuti dari posisi klien pada hierarki kebutuhan karena kebutuhan fisiologis dan rasa aman adalah kebutuhan yang kuat. Klien yang berada pada hierarki tersebut tidak langsung termotivasi untuk melakukan psikoterapi.
- Dalam pelaksaannya, terapi humanistik tidak menerapkan teknik-teknik yang tegas seperti pada terapi-terapi lainnya.
Sumber:
Corey,
G. (2009). Toeri dan praktik konseling dan psikoterapi. Bandung: Refika Adiatma.
Feist, G. J. dan Feist, J. (2012). Teori kepribadian: theories of personality. Jakarta: Salemba Humanika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar