ANALISIS
PAPER
Di susun oleh:
Al Arthur Tito K. V. (10513564)
Iryani Agusmaulani (14513539)
4PA10
A.
Tahap
Analisis Teknik
1. Identifikasi
masalah
Anak
yang tergolong anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai berumur 6
tahun. Kita sudah bisa mengenali karakteristik, psikis, sosial dan moral
seseorang sejak dia masih dalam masa kanak-kanak. Maka dari itulah masa usia
dini disebut dengan masa emas (golden age)
karena pada masa ini anak mengalami perkembangan yang kritis dan rentan. Masa
usia emas (golden age) pada
perkembangan anak terjadi pada masa usia prasekolah dimana 80% perkembangan
kognitif telah dicapai pada masa ini. Pada usia 4 tahun, kecerdasan anak
mencapai 50 persen sedangkan pada usia 8 tahun kapasitas kecerdasan anak yang
sudah terbangun dapat mencapai 80 persen. Kecerdasan seorang anak dapat dilihat
dengan salah satunya yaitu memperhatikan tingkat Intelligence Quotient-nya (IQ). IQ atau singkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang
diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. IQ dapat diukur dengan mengggunakan
alat tes intelegensia standar yang mencakup kemampuan verbal dan noverbal,
termasuk memori, bahasa, problem solving, pemahaman konsep, persepsi,
pengolahan infomasi, kemampuan berhitung dan kemampuan abstraksi. Tes IQ untuk
anak usia dini umumnya berupa puzzle
atau permainan balok-balok dan juga mengenal benda (gambar benda). Dewasa ini,
tes IQ masih dilakukan secara manual dengan membacakan semua soal kepada peserta
tes. Selain itu, hasil dari tes tersebut baru diketahui oleh peserta tes
setelah beberapa hari karena harus jawaban dari peserta tes diperiksa secara
manual. Dengan adanya bantuan komputer, tes IQ diharapkan dapat dilakukan tanpa
membacakan soal kepada peserta tes dan hasil dari tes tersebut dapat dilihat
oleh peserta tes tanpa membutuhkan waktu yang lama.
2. Analisis
masalah
Tes
IQ pada anak usia dini sudah seringkali dilakukan. Namun, tes IQ tersebut masih
dilakukan secara manual dengan membacakan semua soal kepada peserta tes. Selain
itu, hasil dari tes tersebut baru akan diketahui oleh peserta tes setelah
beberapa hari karena harus diperiksa secara manual. Tentunya hal tersebut tidak
efisien dari segi waktu pengerjaan tes. Berdasarkan permasalahan tersebut,
peneliti yang merupakan mahasiswa Fakultas Pendidikan Teknik Informatika dari
Universitas Pendidikan Ganesha mempunyai
usulan solusi untuk mengembangkan perangkat lunak yaitu aplikasi tes IQ pada
anak usia dini berbasis web. Usulan solusi dalam aplikasi tes IQ pada anak usia
dini berbasis web ini diterapkan untuk memudahkan psikolog dalam memberikan tes
IQ serta memudahkan pengguna dalam menjawab soal yang akan memperoleh hasil
dihari itu juga. Dengan web ini diharapkan dapat membantu dalam pengerjaan tes
IQ pada anak usia dini bagi yang memerlukan. Oleh karena itu, akan dilakukan
pengembangan Aplikasi Tes IQ pada anak usia dini mengunakan proses SDLC (System Development Life Cycle) dengan
model waterfall yaitu model yang
bersifat sistematis dan berurutan dalam membangun perangkat lunak, mulai dari
tahap analisis, desain, implementasi, testing,
operation, dan maintenance. Tahap pertama yang dilakukan adalah mencari dan
mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan
yang merupakan bagian dari requirements
analysis and definition (analisis kebutuhan dan definisi) pada model
tersebut. Pada tahap ini, penulis melakukan referensi mengenai teori-teori yang
diperlukan dan bagaimana menerapkannya dalam Aplikasi yang berbasis Web. Tes IQ
yang akan diaplikasikan ke basis Web ini sendiri adalah The Coloured Progressive Matrices (CPM) Test yang dikembangkan oleh J. C. Raven.
Tes ini dirancang untuk digunakan bagi anak-anak serta untuk
keperluan-keperluan klinis. Materi tes metode CPM terdiri dari 36 item/gambar.
Aitem ini dikelompokkan menjadi 3 kelompok atau 3 set yaitu set A, set AB dan
set B dengan tingkat kesulitan soal yang berurutan.
3. Analisis
kebutuhan : data, fungsional dan non fungsional
Dalam pengembangan
aplikasi ini, peneliti menggunakan DFD (Data
Flow Diagram). Data Flow Diagram
adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari
mana asal data kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data
disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, bagaimana interaksi
antara data yang tersimpan, serta proses apa yang dikenakan pada data tersebut.
B.
Tahap
Perancangan
Tahap perancangan adalah kelanjutan
proses analisis kebutuhan sistem, pada tahap ini rencana lebih detail untuk pengimplementasian
dipersiapkan sehingga sistem yang dihasilkan akan berjalan baik sesuai yang
diharapkan.
Pada jurnal ini menggunakan
perancangan arsitektur perangkat lunak dan perancangan struktur menu perangkat
lunak.
1.
Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak
Perancangan
ini menggambarkan bagian-bagian modul, struktur ketergantungan antar mdoul, dan
hubungan antar modul dari perangkat lunak yang dibangun. Berikut rancangan
arsitektur perangkat lunak yang dibangun:
2.
Perancangan Struktur Tabel dan Menu
Perangkat Lunak
Struktur
tabel adalah sebuah katalog dari elemen-elemen data dalam sebuah sistem. Perancangan
struktur tabel dimaksudkan untuk mempermudah dalam mengetahui apa saja yang
terkandung dalam tiap-tiap elemen data. Tabel yang digunakan dalam pembuatan
sistem ini terdiri dari tabel soal, tabel jawaban peserta, dan tabel penilaian.
Selain itu terdapat pula perancangan menu yaitu perancangan antar muka pilihan
perintah pada program aplikasi untuk mengoperasikan dan memudahkan pemakai
dalam menjalankan program. Pada perancangan menu akan terbagi menjadi tiga
menu, yaitu menu untuk peserta, menu untuk instansi, dan menu untuk psikolog.
Kedua
perancangan ini merupakan tahap pendefinisian dari keutuhan-keutuhan fungsional
dalam suatu tahap pengembangan sistem. Kebutuhan-kebutuhan fungsional yang
dimaksud adalah isi file atau struktur dari tiap-tiap file yang diidentifikasi.
3.
Perancangan Interface
Perancangan
ini digunakan untuk media komunikasi antara user
dan program, serta merupakan tahap akhir dari perancangan sistem, yaitu
merancang form dan menu yang ada pada
program serta menghubungkan ke tabel database
sehingga program data berjalan dengan
baik. Pada aplikasi ini interface akan
terbagi menjadi berupa tampilan input dan
tampilan output.
DAFTAR
PUSTAKA
Fitrianingsih, N. K., Darmawiguna, I. G. M., &
Santyadiputra, G. S. (2015). Pengembangan
Aplikasi Tes IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) Pada Anak Usia Dini Berbasis Web.
Kumpulan
Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI).
Volume 4 (4).