Senin, 21 Desember 2015

Desain Program Pelatihan (Training)

PT. SCI Indonesia

Perusahaan SCI Indonesia bergerak dalam bidang supplier barang dan jasa dari dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan ini tidak hanya menyupply barang dan jasa tetapi juga melakukan pengecekan terhadap makanan atau minuman yang layak dipasarkan di sebuah restoran ataupun yang ada di supermarket. Perusahaan SCI Indonesia akan melaksanakan pelatihan atau training terhadap seluruh supervisor di perusahaan tersebut. Supervisor merupakan kepala bagian atau kepala bidang yang memiliki wewenang untuk mengawasi atau mengarahkan bawahannya dalam menjalankan tugas.

Training Supervisory Management
Salah satu fungsi manajemen adalah controlling (pengendalian). Supervisory management adalah bagian dari fungsi controlling dalam manajemen. Supervisory management sangat penting untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan.
 ü  Tujuan Training
 Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu:
-        memahami tugas supervisor
-        mengetahui tahap-tahap proses pengawasan
-        mengetahui perancangan proses pengawasan
-        mengetahui alat bantu pengawasan manajerial
-        mengetahui karakteristik dan teknik pengawasan yang efektif.
 ü  Sasaran Peserta
 Pelatihan ini ditujukan untuk para supervisor di berbagai bagian atau bidang
 di perusahaan SCI Indonesia.
 ü  Pelaksanaan Training
 Training akan dilakukan pada:
 Hari/Tanggal : Jum’at, 11 Desember 2015
 Waktu      : 08.00 s/d 16.30
 Tempat     : Hotel Kaisar, Jakarta
v  Jadwal Training (materi pelatihan)
WAKTU
MATERI PELATIHAN
METODE
08.30-09.00
Pembukaan
-
09.00-09.45
Pengertian ruang lingkup supervisory management
Presentasi
09.45-10.30
Tugas-tugas supervisor (pemberian motivasi dan penilaian kinerja kepada bawahan dan tahap-tahap proses pengawasan)

Presentasi

10.30-12.00
Merancang proses pengawasan dan alat-alat bantu pengawasan manajerial.

Simulasi
12.00-13.00
ISOMA
(Istirahat, Solat, dan Makan)

13.00-13.45
Karaktersitik-karakteristik pengawasan yang efektif
Presentasi
13.45-15.00
Metode atau teknik pengawasan
Role Play
15.15-16.15
Evaluasi
-
16.15-16.30
Penutupan Pelatihan
-




Selasa, 08 Desember 2015

FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN

Seleksi dan Penempatan, serta Pelatihan dan Pengembangan

Seleksi adalah sistem penilaian terhadap calon tenaga kerja yang memiliki ciri-ciri sesuai dengan syarat atau ketentuan yang berlaku.
Menurut Munandar penmpatan ialah suatu rekomendasi atau keputusan untuk mendistribusikan para calon tenaga kerja pada pekerjaan yang berbeda-beda berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan dari calon tenaga kerja untuk berhasil pada pekerjaannya. Dalam penempatan karyawan mungkin sering terjadi kesalah penempatan. Dan hal yang harus dilakukan atasan jika terjadi kesalahan dalam penempatan karyawan adalah menempatkan kembali tenaga kerja tersebut ke posisi yang lebih sesuai dan menugaskan kembali tugas-tugas yang sesuai dengan bakat dan kemampuan karyawan.
Di dalam seleksi terdapat pengumpulan data yang dilakukan secara mekanikal dan klinikal. Adapun tahap-tahap yang dilakukan atasan untuk menyeleksi calon tenaga kerjanya, yaitu: mencari calon tenaga kerja melalui iklan, media cetak, media elektronik, acara-acara seperti job fair, dan lain-lain; jika atasan sudah mendapatkan daftar calon tenaga kerja yang sesuai, maka dilakukan tahap berikutnya, yaitu seleksi surat lamaran yang diterima oleh atasan, selanjutnya dilakukan tahap wawancara awal, yang dilanjutkan dengan ujian, psikotes, wawancara kedua, penilaian akhir, pemberitahuan dan wawancara akhir, serta yang terakhir penerimaan calon tenaga kerja.
Selain selesksi dan penempatan, dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian terdapat pula pelatihan (training) dan pengembangan (development).
Pelatihan (Training) adalah suatu kegiatan yang dirancang dalam memberikan kesempatan belajar kepada karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan pada pekerjaan yang sedang dijalani.
Sedangkan Pengembangan (Development) adalah suatu kegiatan yang dirancang sebagai persiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang lebih tinggi dalam perusahaan, suatu organisasi, lembaga, atau instansi-instansi.
Terdapat tujuan dari pelatihan dan pengembangan, antara lain: untuk meningkatkan produktivitas karyawan, meningkatkan mutu karyawan, meningkatkan semangat kerja pada karyawan, menarik dan menahan tenaga kerja yang dibutuhkan, serta lainnya.
Dalam pelatihan (training) terdapat dua macam metode yang digunakan, yaitu metode tradisional dan metode non-tradisional. Di dalam metode tradisional terbagi menjadi tiga sub-bagian, yaitu presentasion methods (yang meliputi lecture, audiovisual training), lalu ada hands-on methods (yang meliputi on-job training, simulasi, role play, studi kasus), dan yang terakhir group building (yang meliputi adventure learning dan team training).
Sedangkan di dalam metode non-tradisional terdapat dua sub-bagian, yaitu: computer-based training (yang meliputi CD-ROM, DVD; interactive video, dan online learning) dan simulations (yang meliputi virtual).