Selasa, 17 Desember 2013

Hubungan Kegelisahan dengan Pengharapan

Hubungan Kegelisahan dengan Pengharapan
A.    Kegelisahan
Kegelisahan menurut KBBI berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan berkaitan dengan seseorang yang perasaan dan perbuatannya tidak tenang atau tidak tentram, tidak sabar dalam melakukan suatu hal. Kegelisahan dapat dilihat dari tingkah laku yang mengalaminya.
Adapun beberapa jenis kecemasan menurut ahli. Ia adalah Sigmund Freud seorang ahli Psikoanalisa. Kecemasan menurut Freud, yaitu kecemasan objektif, kecemasan neorotis (syaraf), serta kecemasan moril.
Jika dilihat dari sebab-sebabnya, kegelisahan pada seseorang terjadi karena pada hakekatnya individu takut akan kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Kegelisahan dapat mengubah psikologi individu tersebut. Jika ia berada di suatu kondisi yang membuatnya gelisah atau cemas, maka individu tersebut akan melakukan suatu tingkah laku; seperti jalan mondar-mandir, duduk sambil menundukkan kepala atau memegang kepalanya.
B.     Pengharapan
Pengharapan berasal dari kata harapan yang artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan,  harapan jika ia meninggal kelak ia berharap para keluarga dan sanak saudaranya agar selalu mendoakan alm.
Setiap individu pastilah mengingikan harapannya tercapai. Untuk mencapai harapan tersebut individu haruslah berusaha. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
C.     Contoh Hubungan antara Kegelisahan dengan Pengharapan
Seorang siswa yang malas setiap ujian ia selalu berharap agar teman-temannya memberikannya contekan atau jawaban. Tetapi saat pengawas yang mengawasi kelas siswa tersebut dapat dikatakan tegas, siswa tersebut tidak diberi jawaban oleh temannya. Pada saat seperti itu ia akan merasa gelisah, cemas, atau takut kalau nilainya akan jelek.
Menurut hemat saya, siswa tersebut harus belajar sebelum ujian tapi belajar jangan hanya pada saat ingin ujian saja tetapi  setiap hari setelah sekolah, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. pengharapan seperti itu bukan suatu harapan yang baik tetapi harapan yang buruk yang dapat merugikan orang lain dan mungkin juga akan merugikan diri sendiri, seperti akan mendapatkan nilai yang jelek, dimarahi orang tua serta guru karena ketahuan menyontek kepada teman.
Dari contoh diatas dapat kita simpulkan bahwa dari setiap pengharapan jika tidak tercapai makan akan menimbulkan kegelisahan dan sikap tidak tenang sehinggga berdampak buruk terhadap individu tersebut, seperti contoh kasus diatas.